Kamis, 11 Mei 2017

Katabolisme Respirasi Aerob dan Anaerob Glikolisis

Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraian suatu senyawa dapat menghasilkan energi. Energi kimia yang terdapat dalam senyawa tidak dapat digunakan secara langsung oleh sel. Energi akan diubah terlebih dahulu menjadi adenosin trifosfat (ATP) yang dapat digunakan oleh sel sebagai sumber energi terpakai. Energi dari hasil katabolisme itu digunakan untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, transportasi, reproduksi, dan merespons rangsangan.

Contoh katabolisme adalah proses pernafasan sel atau respirasi. Respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh semua sel penyusun makhluk hidup, baik sel-sel tumbuhan, bakteri, protista, cendawan, maupun sel hewan dan manusia. Respirasi dilakukan baik siang maupun malam.

Ditinjau dari bentuknya respirasi terbagi dua macam, yaitu respirasi eksternal (luar) dan internal (dalam). Respirasi eksternal meliputi proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida dan uap air antara makhluk hidup dengan lingkungannya, misalnya pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Respirasi internal disebut juga pernafasan seluler karena pernafasan ini terjadi di dalam sel, yaitu di dalam sitoplasma dan mitokondria.

Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, respirasi internal dibagi menjadi respirasi aerobik (memerlukan oksigen) dan respirasi anaerobik (tidak membutuhkan oksigen). makhluk hidup, baik sel-sel tumbuhan, bakteri, protista, cendawan, maupun sel hewan dan manusia. Respirasi dilakukan baik siang maupun malam. Ditinjau dari bentuknya respirasi terbagi dua macam, yaitu respirasi eksternal (luar) dan internal (dalam).

Respirasi eksternal meliputi proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida dan uap air antara makhluk hidup dengan lingkungannya, misalnya pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Respirasi internal disebut juga pernafasan seluler karena pernafasan ini terjadi di dalam sel, yaitu di dalam sitoplasma dan mitokondria.

Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, respirasi internal dibagi menjadi respirasi aerobik (memerlukan oksigen) dan respirasi anaerobik (tidak membutuhkan oksigen).

Respirasi Aerob
Respirasi aerob merupakan serangkaian reaksi enzimatis yang mengubah glukosa secara sempurna menjadi CO2, H2O, dan menghasilkan energi sebesar 38 ATP. Pada pernapasan ini, pembebasan energi menggunakan oksigen bebas dari udara. Pada tumbuhan, oksigen yang dibutuhkan diperoleh dari udara melalui mulut daun dan lentisel. Zat organik terutama karbohidrat dipecahkan. Dalam respirasi aerob, glukosa dioksidasi oleh oksigen, dan reaksi kimianya dapat digambarkan sebagai berikut:

C6H12O6 + 6 H2O + 6 O2 —-> 6 CO2 + 12 H2O + 675 kal

Dalam kenyataan, reaksi yang terjadi tidak sesederhana itu. Banyak tahapan reaksi yang terjadi dari awal hingga terbentuknya energi. Reaksi-reaksi itu dapat dibedakan menjadi tiga tahapan, yaitu: glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron

Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi enzimatis yang memecah glukosa (terdiri dari 6 atom C) menjadi asam piruvat (terdiri dari 3 atom C). Reaksi ini melepaskan energi untuk menghasilkan ATP dan NADH2. Glikolisis terjadi di sitoplasma dan tidak memerlukan oksigen. Reaksinya adalah sebagai berikut:
 
C6H12O6 —-> 2 asam piruvat + 2 ATP + 2 NADH + 2H+

Asam piruvat yang dihasilkan akan memasuki mitokondria untuk melakukan siklus Krebs. Namun sebelum memasuki siklus Krebs, asam piruvat (3C) ini diubah terlebih dahulu menjadi asetil koA (2C) di dalam matriks mitokondria melalui proses dekarboksilasi oksidatif. Senyawa selain glukosa, misalnya fruktosa, manosa, galaktosa, dan lemak dapat pula mengalami metabolisme melalui jalur glikolisis dengan bantuan enzim-enzim tertentu.

Siklus Krebs
Siklus Krebs merupakan serangkaian reaksi metabolisme yang mengubah asetil koA yang direaksikan dengan asam oksaloasetat (4C) menjadi asam sitrat (6C). Selanjutnya asam oksaloasetat memasuki daur menjadi berbagai macam zat yang akhirnya akan membentuk oksaloasetat lagi.

Pada siklus Krebs dihasilkan energi dalam bentuk ATP dan molekul pembawa hidrogen, yaitu : NADH dan FADH2. Hidrogen yang terdapat dalam NADH dan FADH2 tersebut akan dibawa ke sistem transpor elektron. Seluruh tahapan reaksi dalam siklus Krebs terjadi di dalam mitokondria. Dalam siklus ini, asetil koA dioksidasi secara sempurna menjadi CO2

Transpor Elektron
Transpor elektron adalah serangkaian reaksi pemindahan elektron melalui proses reaksi redoks (reduksi-oksidasi). Hidrogen yang terdapat pada molekul NADH serta FADH2 ditranspor dalam serangkaian reaksi redoks yang melibatkan enzim, sitokrom, quinon, pirodoksin, dan flavoprotein. Pada akhir transport elektron, oksigen akan mengoksidasi elektron dan ion H menghasilkan air (H20). Transport elektron terjadi pada membran dalam mitokondria.

Respirasi anaerob
Pernahkah kalian membuat atau melihat cara membuat tape ? Tape dibuat dari singkong yang dikukus lalu ditaburi dengan ragi. Jika setelah diberi ragi singkong tersebut dibiarkan dalam udara terbuka maka kalian tidak mendapatkan tape yang diinginkan, mengapa demikian ?Pembuatan tape merupakan salah satu contoh proses fermentasi yang menghasilkan alkohol.

Fermentasi alkohol merupakan proses respirasi anaerob, yang tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itu jika membuat tape, singkong yang telah ditaburi dengan ragi tersebut disimpan dalam ruang tertutup yang tidak atau sedikit mengandung udara. Misalnya setelah singkong beragi tersebut ditaruh dalam panci, kemudian panci tersebut dibungkus rapat dengan kain agar kondisinya menjadi anaerob.

Respirasi anaerob merupakan serangkaian reaksi enzimatis yang memecah glukosa secara tidak sempurna karena kekurangan oksigen. Pada manusia, respirasi anaerob menghasilkan asam laktat sehingga menyebabkan rasa lelah, sedangkan pada tumbuhan, ragi, reaksi ini menghasilkan CO2 dan alkohol. Respirasi anaerob hanya menghasilkan sedikit energi, yaitu 2 ATP.

Respirasi anaerob, disebut fermentasi atau peragian. Pada umumnya respirasi ini terjadi pada tumbuhan, fungi dan bakteri. Proses fermentasi sering disebut sesuai dengan hasil akhir yang terbentuk. Misalnya: fermentasi alkohol bila hasil akhir fermentasiberupa alkohol. Menurut hasil samping yang terbentuk, maka fermentasi dibedakan atas:
a. fermentasi alkohol pada ragi (khamir) dan bakteri anaerobik.
b. fermentasi asam laktat pada umumnya di sel otot.
c. fermentasi asam sitrat pada bakteri heterotrof.

Bahan baku respirasi anaerobik pada peragian adalah glukosa, disamping itu juga terdapat fruktosa, galaktosa, dan manosa. Hasil akhirnya adalah alkohol, karbon dioksida, dan energi. Alkohol bersifat racun bagi sel-sel ragi. Sel-sel ragi hanya tahan terhadap alkohol pada kadar 9-18%. Lebih tinggi dari kadar tersebut, proses alkoholisasi (pembuatan alkohol) terhenti. Hal tersebut merupakan suatu kendala pada industri pembuatan alkohol.

Oleh karena glukosa tidak terurai lengkap menjadi air dan karbon dioksida, maka energi yang dihasilkan lebih kecil dibandingk an respirasi aerobik. Pada respirasi aerobik dihasilkan 675kal, sedangkan pada respirasi anaerobik hanya dihasilkan 21 kal. seperti reaksi dibawah ini:

C6H12O6 —–> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 21 kal

Dari persamaan reaksi tersebut terlihat bahwa oksigen tidak diperlukan. Bahkan, bakteri anaerobik seperti Clostridium tetani (penyebab tetanus) tidak dapat hidup jika berhubungan dengan udara bebas. Infeksi tetanus dapat terjadi jika luka dalam atau tertutup sehingga memberi kemungkinan bakteri Clostridium tersebut tumbuh subur karena dalam lingkungan anaerob.

Rabu, 17 Desember 2014

LAMBUNG MANUSIA

Lambung disebut  juga dengan perut besar. Lambung terletak di rongga perut sebelah kiri atas. Makanan yang sudah berada di dalam lambung akan dihaluskan lagi dengan pertolongan bermacam-macam getah lambung. Getah lambung ini dihasilkan oleh dinding lambung. 

Getah lambung berguna untuk memecah makanan agar mudah diserap oleh pembuluh darah dan untuk membunuh kuman yang terbawa oleh makanan. Getah lambung mengandung asam dan enzim seperti berikut ini:
1. Enzim pepsin, berfungsi untuk mengubah protein menjadi pepton
2. Enzim renin, berfungsi untuk mengendapkan protein susu menjadi kasein
3. Asam klorida, berfungsi untuk membunuh kuman dan mengasamkan makanan. 

Fungsi lambung adalah:
1. untuk menyimpan makanan dalam jumlah yang cukup besar
2. untuk mengolah makanan sehingga membentuk sampuran setengah padat yang disebut dengan kimpus
3. mengeluarkan makanan secara perlahan yang kemudian dikirim ke usus halus untuk diproses lebih lanjut

KERONGKONGAN

Kerongkongan atau esofagus adalah bagian saluran pencernaan yang menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan ini bentuknya menyerupai tabung yang panjangnya sekitar 25 cm, dimulai dari faring (anak tekak) sampai ke lambung. 

Kerongkongan


Pangkal dari kerongkongan ini ada di leher, di belakang tenggorok, kemudian didaerah dada dibelakang jantung, menembus sekat rongga badan didepan tulang belakang dan bermuara dalam lambung.

Didalam kerongkongan ini terjadi gerakan peristaltik, yaitu gerakan meremas-remas yang dilakukan oleh dinding kerongkongan. gerakan peristaltik inilah yang mengakibatkan makanan terdorong ke lambung.

Fungsi dari kerongkongan ini adalah sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut agar terdorong hingga ke lambung. Kerongkongan ini selalu basah oleh cairan yang dihasilkan kelenjar yang terdapat di dinding kerongkongan dengan maksud agar makanan tetap basah, sehingga akan mempermudah gerakan makanan menuju ke lambung.


Selasa, 16 Desember 2014

RONGGA MULUT DAN BAGIANNYA

Rongga mulut ini merupakan bagian awal dari sistem pencernaan pada manusia. Di dalam rongga mulut ini terdapat gigi, lidah, dan air ludah (air liur).

Mari kita bahas satu persatu bagian-bagian dari rongga mulut ini.
1. Gigi
Sesuai dengan fungsinya, terdapat tiga macam jenis gigi, yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham.
a. Gigi seri, berfungsi untuk memotong makanan. Bentuk dari gigi seri ini permukannya menyerupai mata kapak.
b. Gigi taring, berfungsi untuk merobek atau mengoyak-ngoyak makanan. Bentuk dari gigi taring ini permukannya runcing.
c. Gigi geraham, berfungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan. Bentuk dari gigi geraham ini lebar dan bergelombang

Gambar Struktur Gigi


Makanan yang sudah berada didalam mulut ini dikunyah supaya lembut dan halus. Kurang lebih sekitar 20-30 kali kunyahan makanan akan menjadi halus, tergantung juga dengan jenis makanannya. Makanan yang berserat dan liat akan lebih lama proses pengunyahannya, sedangkan makanan yang lunak dan tidak berserat akan lebih cepat dikunyah.

2. Lidah
Lidah terletak dibagian dasar rongga mulut. Lidah berfungsi untuk mengatur letak makanan pada saat mengunyah, membantu menelan makanan, dan mengecap rasa pada makanan. Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai pengecap rasa. Ada 4 macam rasa yang dapat dideteksi oleh lidah ini, yaitu rasa manis, asam, asin, dan pahit. Lidah juga peka terhadap panas, dingin, dan tekanan.

Gambar struktur lidah

Lidah bagian depan untuk mengecap rasa manis, bagian samping untuk mengecap rasa asam, bagian tengah atau atasnya pengecap rasa manis adalah untuk mengecap rasa asam, sedangkan bagian belakang untuk mengecap rasa pahit.

3. Kelenjar ludah
Kelenjar ludah ini terdapat di bagian bawah lidah dan di daerah pangkal rahang bawah. Kelenjar ludah menghasilkan air ludah dan enzim amilase atau enzim ptialin yang berfungsi untuk mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula sederhana. Itulah mengapa jika kita mengunyah nasi secara terus menerus, maka lama kelamaan nasi tersebut akan terasa manis. Karena didalam nasi tersebut mengandung amilum.


SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Makanan yang biasa kita makan selalu mengalami proses pencernaan terlebih dahulu. Pencernaan adalah proses pelumatan makanan dari yang semula kasar menjadi halus. Makanan yang telah dicerna ini akan berubah menjadi sari-sari makanan. Lalu, sari makanan ini akan diserap oleh pembuluh darah dan oleh darah akan diedarkan keseluruh tubuh.

Jenis-jenis pencernaan makanan didalam tubuh manusia:
1. Pencernaan makanan secara mekanis. Pencernaan ini terjadi didalam mulut, dimana makanan dilumatkan oleh gigi agar mudah untuk ditelan.
2. Pencernaan makanan secara kimiawi. Pencernaan ini dilakukan oleh enzim dan berlangsung didalam mulut, lambung, dan usus. Tujuan dari pencernaan ini adalah untuk mengubah zat-zat makanan sehingga mudah diserap oleh tubuh.

Alat-alat pencernaan pada manusia ini terdiri dari:
1. Mulut
2. Kerongkongan
3. Lambung
4. Usus halus
5. Usus besar
6. Anus

Gambar Sistem Pencernaan pada Manusia
Sistem Pencernaan pada Manusia


Alat pencernaan ini bertugas untuk:
1. Menghancurkan makanan agar menjadi bentuk yang lebih halus
2. Menyerap zat-zat makanan yang larut sehingga masuk ke dalam darah
3. Mengeluarkan zat-zat dari tubuh yang tidak dapat dicerna